573 : HUMOR DAN DAKWAH ( KAJIAN FIQIH TENTANG BATALNYA PUASA ) - Hallo sahabat Artikel Copy Paste, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 573 : HUMOR DAN DAKWAH ( KAJIAN FIQIH TENTANG BATALNYA PUASA ), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel ushul fiqih, yang kami tulis ini dapat anda pahami dengan Baik. Selamat membaca.
Judul : 573 : HUMOR DAN DAKWAH ( KAJIAN FIQIH TENTANG BATALNYA PUASA )
link : 573 : HUMOR DAN DAKWAH ( KAJIAN FIQIH TENTANG BATALNYA PUASA )
Kajian Fiqih,,,
Seperti Biasanya setiap Jum'at malam Sabtu Ustadz Siroj Munir
Mbalah Kitab Tuhfatul Muhtaj Di Aula HUDA SARUNGAN Mbah Pardan Milanistie sebagai Santri Senior memimpin Do'a bersama
Sebelum Kajian Kitab Cassic di Mulai.
Nampak Kang Zaiya Shazuke Gt serta Kang Mugi Sang Pengelana dan kang Ahmad Syaifuddin juga Kang Dwi Handoko sangat Semangat melantunkan do'a bersama yg dikemas seperti Syi'iran Assalamu'alaikum
Warohmatullohi
Wabarokaatuh Bismillah
Alhamdulillah... Ustadz Siroj nampak Memulai kajianya.
=======><========,,,,,,,,INTAH A,,,,
Cekap semanten rumiyen kajian dalu niki
monggo bileh wonten engkang Bade Dipun tangkletaken. Dengan Cukup Semangat lantas Gus Ubaid Bin Aziz Hasanan bertanya:
Begini Ustadz Siroj,
Bagi mereka yang baru menikah tentunya semangat tempurnya menggebu-gebu. Baik siang ataupun malam tidak ada bedanya. Asalkan masih kuat, gas siap ditancap. Lain halnya ketika memasuki bulan Ramadlan. Disiang harinya mereka harus bersabar menahan kebutuhan biologisnya, walaupun mereka masih bisa bercumbu. Apakah berciuman bagi suami istri diperbolehkan, mengingat nafsu penganten baru sangat menggebu-gebu? Sekian Trimakasih,,
Gus ubaid mengahiri pertanyaanya> "Bismillah
alhamdulillah" Ustadz Siroj mulai Menjawab dengan Gayanya Yang Khas. "Diperbolehkan, jika hal itu tidak menimbulkan keluarnya sperma atau keinginan untuk bersetubuh.
Coba kalian Buka di kitab
& تحفة المحتاج في شرح المنهاج الجزء 3 صحـ : 411 مكتبة دار إحياء التراث العربي
قَالَ اَْلإسْنَوِيُّ وَالْمُرَادُ بِتَحْرِيكِهَا أَنْ يَصِيرَ بِحَيْثُ يَخَافُ مَعَهَا الْجِمَاعَ أَوِاْلإنْزَالَ كَمَا قَالَهُ فِي التَّتِمَّةِ وَلِهَذَا عَبَّرَ فِي الرَّوْضَةِ بِقَوْلِهِ يُكْرَهُ لِمَنْ حَرَّكَتْ شَهْوَتَهُ وَلاَ يَأْمَنُ عَلَى نَفْسِهِ قَالَ أَعْنِي اَْلإسْنَوِيَّ وَقَدْ عُلِمَ مِنْ هَذَا أَنَّهَا لاَ تَحْرُمُ بِمُجَرَّدِ التَّلَذُّذِ وَنَقَلَ اَْلإمَامُ فِي الظِّهَارِ عَنْ بَعْضِهِمْ التَّحْرِيمَ وَخَطَّأَهُ فِيهِ اهـ بِرّ وَلاَ يَخْفَى أَنَّهُ إذَا لَمْ تَحْرُمْ الْقُبْلَةُ بِمُجَرَّدِ التَّلَذُّذِ لاَ يَحْرُمُ النَّظْرُ وَالْفِكْرُ بِمُجَرَّدِ ذَلِكَ بِاْلأَوْلَى فَحَيْثُ قِيلَ بِحُرْمَةِ "Dan Satu Lagi perlu kalian Ketahui bahwa NGEYEL/NGENGKEL itulah yg Justru dapat membatalkan puasa"
lanjut Ustadz Siroj Haaahh,,,
nampak raut muka para santri menciut tanda heran
mereka saling berpandangan dan timbul tanda tanya
kok baru kali ini dengar kalau NGEYEL/NGENGKEL dapat membatalkan PUASA.
ahirnya Kang Jumadi Al-Ngawi memberanikan Diri meminta penjelasan pada Ustadz Siroj mengapa kok kadzaa wakadzaa?? "Perlu Kita Ketahui Mengapa Ngeyel dapat Membatalkan Puasa?" sambung Ustadz Siroj dengan gayanya Yang khas 1_Di kandani Durung Magrib tapi Kok NGEYEL BUKO
2_Dikandani lak Makan Dan Minum di siang Hari Itu Dapat Membatalkan Puasa
tapi Masih aja NGEYEL MAKAN 3_Di kandani Kalau Bersetubuh Di Siang Hari Romadhon dapat Membatalkan Puasa,masih saja NGEYEL Ngalkuin Gituan(kikuk) 4_Dikandani Kalau Mengeluarkan mani Dengan Segaja(Onani)itu dapat membatalkan Puasa
Masih saja NGEYEL nglakuin gitu 5_Dikandani kalau keluar darah HAID&NIFAS itu membatalkan Puasa
masih saja NGEYEL nglakuin Puasa 6_Dikandani kalau MUNTAH dg Sengaja itu membatalklan Puasa
masih saja NGEYEL nglogok telak'e karo Driji hingga Muntah. 7_Wis di kandani Kalau Melakukan Transfusi darah atau memasukkan makanan dalam Perut walau melalui Infus itu dapat Memabtalkan Puasa
Masih Saja NGEYEL dilakukan 8_Wis Dikandani Lak Murtad Kuwi Iso Mbatalke poso
la kok Malah NGEYEL pingin MURTAD
Wis semono ae,,, niki Wancine adzan Isya' Wassalamu'alaikum. Poro santri sambil kethop-kethop tandan mlongo bi Ndomblong
menjawab serentak
Wa'alaikumsalaaaaaammmmm.....
Anda sekarang membaca artikel 573 : HUMOR DAN DAKWAH ( KAJIAN FIQIH TENTANG BATALNYA PUASA ) dengan alamat link https://cekgoblog.blogspot.com/2013/03/573-humor-dan-dakwah-kajian-fiqih.html Bila Artikel ini Bermanfaat Silahkan Bagikan ke akun sosmed SAHABAT SEMUA
Judul : 573 : HUMOR DAN DAKWAH ( KAJIAN FIQIH TENTANG BATALNYA PUASA )
link : 573 : HUMOR DAN DAKWAH ( KAJIAN FIQIH TENTANG BATALNYA PUASA )
573 : HUMOR DAN DAKWAH ( KAJIAN FIQIH TENTANG BATALNYA PUASA )
oleh : Aryo Mangku LangitKajian Fiqih,,,
Seperti Biasanya setiap Jum'at malam Sabtu Ustadz Siroj Munir
Mbalah Kitab Tuhfatul Muhtaj Di Aula HUDA SARUNGAN Mbah Pardan Milanistie sebagai Santri Senior memimpin Do'a bersama
Sebelum Kajian Kitab Cassic di Mulai.
Nampak Kang Zaiya Shazuke Gt serta Kang Mugi Sang Pengelana dan kang Ahmad Syaifuddin juga Kang Dwi Handoko sangat Semangat melantunkan do'a bersama yg dikemas seperti Syi'iran Assalamu'alaikum
Warohmatullohi
Wabarokaatuh Bismillah
Alhamdulillah... Ustadz Siroj nampak Memulai kajianya.
=======><========,,,,,,,,INTAH A,,,,
Cekap semanten rumiyen kajian dalu niki
monggo bileh wonten engkang Bade Dipun tangkletaken. Dengan Cukup Semangat lantas Gus Ubaid Bin Aziz Hasanan bertanya:
Begini Ustadz Siroj,
Bagi mereka yang baru menikah tentunya semangat tempurnya menggebu-gebu. Baik siang ataupun malam tidak ada bedanya. Asalkan masih kuat, gas siap ditancap. Lain halnya ketika memasuki bulan Ramadlan. Disiang harinya mereka harus bersabar menahan kebutuhan biologisnya, walaupun mereka masih bisa bercumbu. Apakah berciuman bagi suami istri diperbolehkan, mengingat nafsu penganten baru sangat menggebu-gebu? Sekian Trimakasih,,
Gus ubaid mengahiri pertanyaanya> "Bismillah
alhamdulillah" Ustadz Siroj mulai Menjawab dengan Gayanya Yang Khas. "Diperbolehkan, jika hal itu tidak menimbulkan keluarnya sperma atau keinginan untuk bersetubuh.
Coba kalian Buka di kitab
& تحفة المحتاج في شرح المنهاج الجزء 3 صحـ : 411 مكتبة دار إحياء التراث العربي
قَالَ اَْلإسْنَوِيُّ وَالْمُرَادُ بِتَحْرِيكِهَا أَنْ يَصِيرَ بِحَيْثُ يَخَافُ مَعَهَا الْجِمَاعَ أَوِاْلإنْزَالَ كَمَا قَالَهُ فِي التَّتِمَّةِ وَلِهَذَا عَبَّرَ فِي الرَّوْضَةِ بِقَوْلِهِ يُكْرَهُ لِمَنْ حَرَّكَتْ شَهْوَتَهُ وَلاَ يَأْمَنُ عَلَى نَفْسِهِ قَالَ أَعْنِي اَْلإسْنَوِيَّ وَقَدْ عُلِمَ مِنْ هَذَا أَنَّهَا لاَ تَحْرُمُ بِمُجَرَّدِ التَّلَذُّذِ وَنَقَلَ اَْلإمَامُ فِي الظِّهَارِ عَنْ بَعْضِهِمْ التَّحْرِيمَ وَخَطَّأَهُ فِيهِ اهـ بِرّ وَلاَ يَخْفَى أَنَّهُ إذَا لَمْ تَحْرُمْ الْقُبْلَةُ بِمُجَرَّدِ التَّلَذُّذِ لاَ يَحْرُمُ النَّظْرُ وَالْفِكْرُ بِمُجَرَّدِ ذَلِكَ بِاْلأَوْلَى فَحَيْثُ قِيلَ بِحُرْمَةِ "Dan Satu Lagi perlu kalian Ketahui bahwa NGEYEL/NGENGKEL itulah yg Justru dapat membatalkan puasa"
lanjut Ustadz Siroj Haaahh,,,
nampak raut muka para santri menciut tanda heran
mereka saling berpandangan dan timbul tanda tanya
kok baru kali ini dengar kalau NGEYEL/NGENGKEL dapat membatalkan PUASA.
ahirnya Kang Jumadi Al-Ngawi memberanikan Diri meminta penjelasan pada Ustadz Siroj mengapa kok kadzaa wakadzaa?? "Perlu Kita Ketahui Mengapa Ngeyel dapat Membatalkan Puasa?" sambung Ustadz Siroj dengan gayanya Yang khas 1_Di kandani Durung Magrib tapi Kok NGEYEL BUKO
2_Dikandani lak Makan Dan Minum di siang Hari Itu Dapat Membatalkan Puasa
tapi Masih aja NGEYEL MAKAN 3_Di kandani Kalau Bersetubuh Di Siang Hari Romadhon dapat Membatalkan Puasa,masih saja NGEYEL Ngalkuin Gituan(kikuk) 4_Dikandani Kalau Mengeluarkan mani Dengan Segaja(Onani)itu dapat membatalkan Puasa
Masih saja NGEYEL nglakuin gitu 5_Dikandani kalau keluar darah HAID&NIFAS itu membatalkan Puasa
masih saja NGEYEL nglakuin Puasa 6_Dikandani kalau MUNTAH dg Sengaja itu membatalklan Puasa
masih saja NGEYEL nglogok telak'e karo Driji hingga Muntah. 7_Wis di kandani Kalau Melakukan Transfusi darah atau memasukkan makanan dalam Perut walau melalui Infus itu dapat Memabtalkan Puasa
Masih Saja NGEYEL dilakukan 8_Wis Dikandani Lak Murtad Kuwi Iso Mbatalke poso
la kok Malah NGEYEL pingin MURTAD
Wis semono ae,,, niki Wancine adzan Isya' Wassalamu'alaikum. Poro santri sambil kethop-kethop tandan mlongo bi Ndomblong
menjawab serentak
Wa'alaikumsalaaaaaammmmm.....
Demikianlah Artikel 573 : HUMOR DAN DAKWAH ( KAJIAN FIQIH TENTANG BATALNYA PUASA )
Sekianlah artikel 573 : HUMOR DAN DAKWAH ( KAJIAN FIQIH TENTANG BATALNYA PUASA ) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel 573 : HUMOR DAN DAKWAH ( KAJIAN FIQIH TENTANG BATALNYA PUASA ) dengan alamat link https://cekgoblog.blogspot.com/2013/03/573-humor-dan-dakwah-kajian-fiqih.html Bila Artikel ini Bermanfaat Silahkan Bagikan ke akun sosmed SAHABAT SEMUA
0 Komentar untuk "573 : HUMOR DAN DAKWAH ( KAJIAN FIQIH TENTANG BATALNYA PUASA )"