Artikel ini Original Hasil Copy Paste

1076 : TUNTUNAN BACAAN SURAT PADA SHOLAT TARAWIH

1076 : TUNTUNAN BACAAN SURAT PADA SHOLAT TARAWIH - Hallo sahabat Artikel Copy Paste, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 1076 : TUNTUNAN BACAAN SURAT PADA SHOLAT TARAWIH, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel shalat tarawih, yang kami tulis ini dapat anda pahami dengan Baik. Selamat membaca.

Judul : 1076 : TUNTUNAN BACAAN SURAT PADA SHOLAT TARAWIH
link : 1076 : TUNTUNAN BACAAN SURAT PADA SHOLAT TARAWIH


Baca juga


1076 : TUNTUNAN BACAAN SURAT PADA SHOLAT TARAWIH

PERTANYAAN

Buyung Jangguik  

assalamu'alaikum,..

Mau tanya Yai,..

Apakah bacaan Surat pada Sholat tarowih ada tuntunannya dari kitab2 ulama?? Mohon di bantu ibarohnya  yai... 

JAWABAN

Mbah Pardan Milanistie  

Wa'alaikum salam ,pada dasarnya hukum.

membaca Surah sealin Surah al Fatihah itu sunnah tidak wajib karena membaca Surah selain al-Fatiah tidak termasuk Rukun Qouli..

Membaca Surat-Surat Pendek Dalam Tarawih Membaca Surat-Surat Pendek Dalam Tarawih Imam shalat Tarawih 20 rakaat umumnya membaca surat at-Takatsur sampai al-Lahab, dan di rakaat kedua membaca al-Ikhlas.

Adakah dalil yang mendasarinya? Ust Sya'roni, Masjid an-Nur Sby.

Jawab: Syaikh al-Azhar, Sulaiman al-Jamal (1204 H) berkata:

"Mengerjakan Tarawih dengan mengkhatamkan al-Quran selama 1 bulan lebih utama daripada mengulang-ulang surat al-Ikhlas 3 kali di setiap rakaat, atau mengulang-ulang surat ar-Rahman, atau mengulang surat al-Ikhlas setelah surat at-Takatsur sampai al-Lahab,

sebagaimana yang biasa dilakukan kebanyakan imam di Mesir (Hasyiah al-Jamal 4/325) Hal ini berdasarkan riwayat dari Anas bahwa ada seorang laki-laki (Kaltsum bin Hadam) dari Anshor yang menjadi imam di masjid Quba'.

Setiap ia membaca surat selalu didahului dengan membaca Surat al-Ikhlas sampai selesai, baru kemudian membaca dengan surat lainnya, dan ia lakukan dalam setiap rakaatnya.

Para sahabat yang lain merasa kurang senang dengan hal ini, lalu dihaturkan kepada Rasulullah Saw.

Beliau bertanya: "Apa yang menyebabkan kamu membaca surat ini terus-menerus di setiap rakaat?".

Ia menjawab:

"Saya senang dengan surat al-Ikhlas". Nabi menjawab: "Kesenanganmu pada surat itu memasukkanmu ke dalam surga" (HR al-Bukhari No 774)

Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata:

"Hadis ini adalah dalil diperbolehkannya menentukan (membaca) sebagian al-Quran berdasarkan kemauannya sendiri dan memperbanyak membacanya, dan hal ini tidak dianggap sebagai pembiaran terhadap surat yang lain" (Fathul Bari 3/150)

حاشية الجمل (4/ 325) وَفِعْلُهَا بِالْقُرْآنِ فِي جَمِيعِ الشَّهْرِ أَوْلَى وَأَفْضَلُ مِنْ تَكْرِيرِ سُورَةِ الْإِخْلَاصِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ مِنْهَا وَمِنْ تَكْرِيرِ سُورَةِ الرَّحْمَنِ أَوْ هَلْ أَتَى فِي جَمِيعِهَا وَمِنْ تَكْرِيرِ سُورَةِ الْإِخْلَاصِ بَعْدَ كُلِّ سُورَةٍ مِنْ التَّكَاثُرِ إلَى الْمَسَدِ كَمَا اعْتَادَهُ غَالِبُ الْأَئِمَّةِ بِمِصْرَ ا هـ بِرْمَاوِيٌّ .

صحيح البخارى - (ج 3 / ص 305) 774 م -

وَقَالَ عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ - رضى الله عنه - كَانَ رَجُلٌ (كلثوم بن الهدم) مِنَ الأَنْصَارِ يَؤُمُّهُمْ فِى مَسْجِدِ قُبَاءٍ ، وَكَانَ كُلَّمَا افْتَتَحَ سُورَةً يَقْرَأُ بِهَا لَهُمْ فِى الصَّلاَةِ مِمَّا يَقْرَأُ بِهِ افْتَتَحَ بِپ ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) حَتَّى يَفْرُغَ مِنْهَا ، ثُمَّ يَقْرَأُ سُورَةً أُخْرَى مَعَهَا ، وَكَانَ يَصْنَعُ ذَلِكَ فِى كُلِّ رَكْعَةٍ ، فَكَلَّمَهُ أَصْحَابُهُ فَقَالُوا إِنَّكَ تَفْتَتِحُ بِهَذِهِ السُّورَةِ ، ثُمَّ لاَ تَرَى أَنَّهَا تُجْزِئُكَ حَتَّى تَقْرَأَ بِأُخْرَى ، فَإِمَّا أَنْ تَقْرَأَ بِهَا وَإِمَّا أَنْ تَدَعَهَا وَتَقْرَأَ بِأُخْرَى . فَقَالَ مَا أَنَا بِتَارِكِهَا ، إِنْ أَحْبَبْتُمْ أَنْ أَؤُمَّكُمْ بِذَلِكَ فَعَلْتُ ، وَإِنْ كَرِهْتُمْ تَرَكْتُكُمْ .

وَكَانُوا يَرَوْنَ أَنَّهُ مِنْ أَفْضَلِهِمْ ، وَكَرِهُوا أَنْ يَؤُمَّهُمْ غَيْرُهُ ، فَلَمَّا أَتَاهُمُ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - أَخْبَرُوهُ الْخَبَرَ فَقَالَ « يَا فُلاَنُ مَا يَمْنَعُكَ أَنْ تَفْعَلَ مَا يَأْمُرُكَ بِهِ أَصْحَابُكَ وَمَا يَحْمِلُكَ عَلَى لُزُومِ هَذِهِ السُّورَةِ فِى كُلِّ رَكْعَةٍ » . فَقَالَ إِنِّى أُحِبُّهَا . فَقَالَ « حُبُّكَ إِيَّاهَا أَدْخَلَكَ الْجَنَّةَ » .

تحفة 457 - 197/1 فتح الباري لابن حجر - (ج 3 / ص 150)

قَالَ : وَفِيهِ دَلِيلٌ عَلَى جَوَازِ تَخْصِيصِ بَعْضِ الْقُرْآنِ بِمَيْلِ النَّفْسِ إِلَيْهِ وَالِاسْتِكْثَارِ مِنْهُ وَلَا يُعَدُّ ذَلِكَ هِجْرَانًا لِغَيْرِهِ ، وَفِيهِ مَا يُشْعِرُ بِأَنَّ سُورَةَ الْإِخْلَاصِ مَكِّيَّةٌ

link dokumen ;

 https://www.facebook.com/groups/kasarung/doc/622733131084762/


Demikianlah Artikel 1076 : TUNTUNAN BACAAN SURAT PADA SHOLAT TARAWIH

Sekianlah artikel 1076 : TUNTUNAN BACAAN SURAT PADA SHOLAT TARAWIH kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel 1076 : TUNTUNAN BACAAN SURAT PADA SHOLAT TARAWIH dengan alamat link https://cekgoblog.blogspot.com/2013/07/1076-tuntunan-bacaan-surat-pada-sholat.html Bila Artikel ini Bermanfaat Silahkan Bagikan ke akun sosmed SAHABAT SEMUA

Share :

Facebook Twitter Google+ Lintasme

Related Post:

0 Komentar untuk "1076 : TUNTUNAN BACAAN SURAT PADA SHOLAT TARAWIH"

Back To Top