Bahasa Arab Dasar 49: Naibul Fa’il - Hallo sahabat Artikel Copy Paste, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Bahasa Arab Dasar 49: Naibul Fa’il, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami dengan Baik. Selamat membaca.
Judul : Bahasa Arab Dasar 49: Naibul Fa’il
link : Bahasa Arab Dasar 49: Naibul Fa’il
Contoh:
ضُرِبَ الْكَلْبُ (Anjing itu telah dipukul)
يُكْتَبُ الدَّرْسُ (Pelajaran sedang ditulis)
Ketentuan-ketentuan naibul fa’il:
4. Fi’il yang dipakai harus selalu dalam bentuk mufrod
Contoh:
قُتِلَ الْكَافِرُ (Seorang kafir itu telah dibunuh)
قُتِلَ الْكَافِرَانِ (Dua orang kafir itu telah dibunuh)
قُتِلَ الْكَافِرُوْنَ (Orang-orang kafir itu telah dibunuh)
نُصِرَ مُحَمَّدٌ
نُصِرَتْ مَرْيَمُ
يُضْرَبُ مُحَمَّدٌ
تُضْرَبُ مَرْيَمُ
6. Apabila susunan sebelum fa’ilnya dihapus, menpunyai dua maf’ul bih (obyek), maka setelah failnya dihapus, maf’ul bih pertama menjadi naibul fail sedangkan maful bih kedua tetap manshub sebagai maf’ul bih.
http://badaronline.com/dasar/bahasa-arab-dasar-49-naibul-fail.html
Anda sekarang membaca artikel Bahasa Arab Dasar 49: Naibul Fa’il dengan alamat link https://cekgoblog.blogspot.com/2016/02/bahasa-arab-dasar-49-naibul-fail.html Bila Artikel ini Bermanfaat Silahkan Bagikan ke akun sosmed SAHABAT SEMUA
Judul : Bahasa Arab Dasar 49: Naibul Fa’il
link : Bahasa Arab Dasar 49: Naibul Fa’il
Bahasa Arab Dasar 49: Naibul Fa’il
نَائِبُ الفَاعِلِ
(Naibul Fa’il)
(Naibul Fa’il)
Naibul fa’il adalah isim marfu’ yang terletak setelah fi’il majhul untuk menunjukkan orang yang dikenai pekerjaan.
Contoh:
ضُرِبَ الْكَلْبُ (Anjing itu telah dipukul)
يُكْتَبُ الدَّرْسُ (Pelajaran sedang ditulis)
Ketentuan-ketentuan naibul fa’il:
1. Naibul fa’il merupakan isim marfu’. Asal dari na’ibul fa’il adalah sebagai obyek (maf’ul bih) yang mempunyai I’rob nashob. Tatkala failnya dihapus, maka maf’ul bih menggantikan posisi fa’il yang mempunyai I’rob rofa'.
Contoh:
نَصَرَ زَيْدٌ مُحَمَّدًا (Zaid menolong Muhammad)
Tatkala fa’ilnya dihapus, menjadi:
نُصِرَ مُحَمَّدٌ (Muhammad ditolong)
Contoh:
نَصَرَ زَيْدٌ مُحَمَّدًا (Zaid menolong Muhammad)
Tatkala fa’ilnya dihapus, menjadi:
نُصِرَ مُحَمَّدٌ (Muhammad ditolong)
2. Naibul fa’il harus diletakkan setelah fi’il. Apabila ada isim marfu’ yang terletak di depan /sebelum fi’il maka dia bukan naibul fa’il.
Contoh:
مُحَمَّدٌ نُصِرَ (Muhammad ditolong)
مُحَمَّدٌ bukan naibul fa’il. Hal ini karena ia terletak di depan fi’il.
Naibul fa’ilnya adalah berupa dhomir mustatir yang terdapat pada fi’il نُصِرَ yang taqdirnya adalah هُوَ
3. Fi’il yang dipakai adalah fi’il majhul.
Contoh:
ذَبَحَ مُحَمَّدٌ الْبَقَرَ (Muhammad menyembelih sapi)
مُحَمَّدٌ bukan sebagai na’ibul fail karena fi’il yang dipakai bukan fi’il majhul.Contoh:
مُحَمَّدٌ نُصِرَ (Muhammad ditolong)
مُحَمَّدٌ bukan naibul fa’il. Hal ini karena ia terletak di depan fi’il.
Naibul fa’ilnya adalah berupa dhomir mustatir yang terdapat pada fi’il نُصِرَ yang taqdirnya adalah هُوَ
3. Fi’il yang dipakai adalah fi’il majhul.
Contoh:
ذَبَحَ مُحَمَّدٌ الْبَقَرَ (Muhammad menyembelih sapi)
4. Fi’il yang dipakai harus selalu dalam bentuk mufrod
Contoh:
قُتِلَ الْكَافِرُ (Seorang kafir itu telah dibunuh)
قُتِلَ الْكَافِرَانِ (Dua orang kafir itu telah dibunuh)
قُتِلَ الْكَافِرُوْنَ (Orang-orang kafir itu telah dibunuh)
5. Bila naibul fa’ilnya mudzakkar, maka fi’ilnya mufrod mudzakkar. Bila naibul failnya muannats maka fi’ilnya mufrod muannats.
Contoh:
نُصِرَ مُحَمَّدٌ
نُصِرَتْ مَرْيَمُ
يُضْرَبُ مُحَمَّدٌ
تُضْرَبُ مَرْيَمُ
6. Apabila susunan sebelum fa’ilnya dihapus, menpunyai dua maf’ul bih (obyek), maka setelah failnya dihapus, maf’ul bih pertama menjadi naibul fail sedangkan maful bih kedua tetap manshub sebagai maf’ul bih.
Contoh:
مَنَحَ مُحَمَّدٌ الْفَقِيْرَ طَعَامًا (Muhammad memberi orang fakir itu makanan)
Tatkala fa’ilnya dihapus, maka fi’ilnya harus dirubah menjadi bentuk majhul. Kemudian maf’ul bih pertama ( yaitu الْفَقِيْرَ ) berubah menjadi naibul fail, sehingga I’robnya menjadi rofa’. Adapun maf’ul bih ke dua ( yaitu طَعَامًا) tetap manshub sebagai maf’ul bih.
مُنِحَ الْفَقِيْرُ طَعَامًا (Orang fakir itu diberi makanan)
http://badaronline.com/dasar/bahasa-arab-dasar-49-naibul-fail.html
Demikianlah Artikel Bahasa Arab Dasar 49: Naibul Fa’il
Sekianlah artikel Bahasa Arab Dasar 49: Naibul Fa’il kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Bahasa Arab Dasar 49: Naibul Fa’il dengan alamat link https://cekgoblog.blogspot.com/2016/02/bahasa-arab-dasar-49-naibul-fail.html Bila Artikel ini Bermanfaat Silahkan Bagikan ke akun sosmed SAHABAT SEMUA
0 Komentar untuk "Bahasa Arab Dasar 49: Naibul Fa’il"